Pengertian dan Penjelasan Mengenai Information Security Management System (ISMS) atau SMKI
Information Security Management System (ISMS)
atau yang di Indonesia biasa disebut sebagai SMKI (Sistem Manajemen Keamanan
Informasi) adalah sebuah rencana manajemen yang menspesifikasikan kebutuhan-kebutuhan
yang diperlkukan untuk implementasi kontrol keamanan yang telah disesuaikan
dengan kebutuhan organisasi. ISMS didesain untuk melindungi asset informasi
dari seluruh gangguan keamanan.
ISO27K adalah
sebuah seri dari standar internasional untuk manajemen keamanan informasi.
Standar ini mencakup seluruh tipe organisasi (Contohnya perusahaan komersial,
agen pemerintahan, organisasi nir-laba, dll) dan seluruh ukuran bisnis, mulai
dari usaha mikro hingga perusahaan besar multinasional.
Standar ISO/IEC
27001:2005 adalah sebuah proses dari mengaplikasikan kontrol manajemen keamanan
di daialm sebuah organisasi untuk mendapatkan servis keamanan dalam ranga
meminimalisir risiko aset dan memastikan keberlangsungan bisnis. Servis
keamanan yang utama yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
a.
Information
Confidentiality (Kerahasiaan
Informasi)
b.
Information
Integrity (Integritas Informasi)
c.
Services
Availibility (Ketersediaan servis)
Standar
internasional ini mengadopsi sebuah model bernama Plan-Do-Check-Act (PDCA), yang diaplikasikan ke struktur di dalam
seluruh proses ISMS. Gambar dibawah mengilustrasikan model PDCA
Model Plan-Do-Check-Act |
1.
Plan: adalah proses membangun ISMS dengan cara
mengaplikasikan kebijakan-kebijakan dan objektif-objektif dari ISMS termasuk
membangun prosedur yang menitikberatkan pada mengelola risiko.
2.
Do: Adalah proses mengimplementasi dan
mengoperasikan ISMS yang telah direncanakan di langkap sebelumnya.
3.
Check: adalah proses pemantauan/monitoring dan peninjauan/reviewing ISMS dengan cara mengukur
performa terhadap kontrol yang telah diaplikasikan, termasuk kebijakan, dan
pada akhirnya mengeluarkan hasilnya untuk ditinjau oleh manajemen.
4.
Act: berdasarkan peninjauan dari manajemen dari
langkah sebelumnya, peningkatan dari ISMS yang telah diaplikasikan akan
mengambil tempatnya.
Pakar keamanan mengatakan, dan
data statistik turut mengkonfirmasi bahwa:
- Administrator keamanan teknologi informasi harus berharap untuk mengabdikan satu dari tiga bagian waktu mereka untuk menangani aspek teknis.lalu 2 bagian sisanya harus dihabiskan untuk membangun kebijakan dan prosedur, mengadakan peninjauan keamanan dan analisis risiko, menangani perencanaan kontingensi dan mempromosikan kesadaran keamanan.
- Keamanan lebih tergantung kepada orang daripada teknologi.
- Karyawan adalah sebuah ancaman yang jauh lebih besar daripada orang luar.
- Keamanan itu seperti rantai, ia hanya bisa sekuat sambungan terlemah antar segmennya.
- Derajat dari keamanan tergantung terhadap tiga faktor: risiko yang akan diambil, fungsi dari sistem, dan biaya yang disiapkan untuk dibayar.
- Keamanan bukan sebuah status atau potret, tetapi sebuah proses yang selalu berjalan.
Fakta-fakta
ini mau tidak mau mengarah pada kesimpulan bahwa administrasi keamanan adalah
masalah manajemen, dan bukan masalah murni teknis
ABOUT THE AUTHOR
Hello, this blog was originated for sharing and keeping all my finding about IT, Cities I traveled, and other, in line with my life motto "Make yourself usefull". BTW, Sorry for my English :)
good
BalasHapusMy blog