Benteng Kuto Besak - Tempat Nongkrong di Palembang

Kali ini saya akan bahas tentang Benteng Kuto Besak atau BKB yang biasa jadi tempat nongkrong anak - anak muda Palembang terutama di akhir pekan.

Menurut wikipedia, Benteng Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803. Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru.


Ampera di Sore Hari


Selain sisi historis nya, Di halaman benteng ini sudah dijadikan sebagai tempat para anak muda dan keluarga di Palembang untuk bersantai dan menikmati indahnya sungai musi di sore dan pagi hari. 
Banyak pula yang bermain layangan balon



Dari sini, kita dapat melihat pemandangan sungai musi dan jembatan ampera yang sangat indah ketika malam hari. Dan jika lapar, kita dapat memesan aneka makanan dan jajanan yang tesebar disini. Kata sebagian orang, area ini keliatan cukup kumuh di sore hari karena banyaknya PKL...setelah malam, kekumuhan itu tidak tampak lagi karena tertutupi oleh gelapnya malam serta indahnya kemilau lampu para PKL. 
Ampera lagi


Jajanan yang paling banyak disini adalah jagung susu keju atau disingkat jasuke. Harga nya sekitar 5000 rupiah per cup nya. Sementara cup nya sendiri seukuran gelas plastik air minum sekali pakai yang biasanya digunakan untuk pesta.

Selain itu, ada pula mie tek tek yang memenuhi hampir seluruh pinggir halaman BKB yang menempel ke sungai Musi. Uniknya, para pedagang menyediakan bangku plastik kecil berwarna warni setinggi sekitar 15 cm sebagai tempat para pelanggannya duduk. pemandangan ini cukup unik namun sayang saya tidak bisa memfoto keindahannya karena kamera HP saya tidak cukup canggih :( . Saya kurang tahu apakah Mie Tek Tek ini adalah makanan asli Palembang atau bukan, karena rata - rata lapak mie tek tek yang ada malah menggunakan nama jawa *hammer*

Mie Tek Tek


Untuk rasanya, mie tek tek ini mirip seperti mie goreng ind*mie yang ditambahkan telur dan irisan cabai serta minyak, bawang, dan penyedap sehingga rasanya semakin kuat.. untuk rasanya sendiri tidak jauh beda dengan ind*mie pada umumnya namun cukuplah untuk nenemani kita bersantai di pinggir sungai Musi.

Jika bosan makan makanan tradisional, tidak jauh dari halaman BKB terdapat semacam food court modern dengan masakan - masakan modernnya seperti JCo dan lain sebagainya.

Oh iya, tidak jauh dari BKB, jika kita berjalan ke arah menjauhi sungai, kita akan menemukan Monpera (Monumen Perjuangan Rakyat) serta Masjid Raya Palembang.
Tulisan Monpera

Jadi jika anda ingin shalat ketika sedang berwisata ke BKB, anda cukup berjalan kaki sebentar (1km) untuk beribadah di Masjid Raya tersebut.

Saya akan ulas kedua tempat tersebut dilain waktu.

Selamat berlibur!




Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello, this blog was originated for sharing and keeping all my finding about IT, Cities I traveled, and other, in line with my life motto "Make yourself usefull". BTW, Sorry for my English :)

0 komentar:

Posting Komentar